Penyakit asam urat
cenderung kerap dikeluhkan oleh mereka yang sudah berusia dewasa. Semua
lapisan masyarakat yang tidak dapat menjaga pola hidup serta makannya
dengan baik, memiliki kesempatan untuk diserang oleh penyakit asam urat
ini.
Penyakit asam urat jelas menggangu, seperti lumrahnya jenis penyakit lain. Dan ketika asam urat
sudah diderita, keluhan-keluhan seperti pegal dan nyeri pada sendi akan
mulai mewarnai hari-hari Anda. Menahan sakit pada daerah persendian
sungguh sangat menyiksa. Sementara di sisi lain, Anda harus beraktivitas
seperti biasa.
Berbagai informasi tambahan seputar penyakit asam urat tiba-tiba menjadi menarik perhatian Anda. Mulai dari penyebab asam urat, pantangan, serta pengobatan penyakit asam urat. Semua itu bertujuan sebagai upaya untuk menjauhkan atau menyembuhkan penyakit asam urat itu sendiri.
Informasi yang paling banyak beredar di masyarakat berkenaan dengan penyakit asam urat ini adalah ciri-ciri atau gejala asam urat. Di masyarakat luas, ciri-ciri asam urat
selalu dikaitkan dengan rasa sakit di sendi, walaupun itu memang tidak
sepenuhnya salah. Tetapi, perlu diketahui bahwa tidak semua rasa sakit
di persendian itu adalah indikasi adanya penyakit asam urat dalam tubuh.
Sebelum mengategorikan rasa sakit di persendian sebagai ciri-ciri penyakit asam urat,
alangkah lebih baik jika Anda juga memerhatikan ciri-ciri yang lain.
Seperti, apakah rasa sakit pada sendi tersebut berulang secara berkala?
Apakah sendi yang sakit membengkak dan berubah warna? Apakah itu semua
muncul ketika Anda banyak mengonsumsi jeroan dan makanan yang banyak
lemak? Jika jawaban dari semua pertanyaan itu “iya”, maka memang benar,
rasa sakit di sendi Anda itu adalah penyakit asam urat.
Karena
jika rasa sakit di sendi tidak diikuti dengan gejala-gejala seperti yang
disebutkan di atas, itu hanya pegal biasa atau ngilu biasa yang lumrah
terjadi di daerah persendian dan bukan penyakit asam urat. Rasa sakit
seperti itu biasanya akan sembuh dengan beristirahat, mulai banyak
mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium atau pijat refleksi. Jadi
pelajarannya adalah, jangan asal mengategorikan sakit di sendi sebagai
penyakit asam urat.
Lalu, apa penyakit asam urat itu sesungguhnya?
Seluk-beluk Penyakit Asam Urat
Mengapa
ada nama penyakit yang sebenarnya cukup aneh bagi dunia medis? Asam
urat? Sekilas, seperti bukan nama penyakit, tapi sungguh tidak diragukan
bahwa asam urat adalah salah satu penyakit yang juga “diakui” oleh
dunia medis. Penyakit asam urat ini memiliki nama ilmiah, lho. Adalah arthritis gout. Supaya lebih meyakinkan karena terkesan ilmiah, dalam bahasa Inggris, asam urat dikenal dengan sebutan uric acid atau urate.
Istilah penyakit asam urat
ini mengacu pada produksi asam urat berlebih yang akhirnya membuat
tubuh menjadi tidak sehat. Apa itu asam urat? Asam urat sendiri
merupakan zat turunan dari purin. Purin sendiri adalah golongan basa
nitrogen yang menjadi bahan pembentuk utama dari sistem DNA dan RNA.
Asam
urat sendiri bersifat asam dan berbentuk seperti kristal. Asam urat
hadir dalam tubuh manusia sebagai hasil terakhir dari diprosesnya zat
purin oleh tubuh. Zat purin tergolong penting dalam tubuh, karena
sifatnya sebagai komponen utama DNA itu tadi. Sehingga, sebenarnya,
tubuh pun sudah memproduksi zat purinnya sendiri.
Zat purin yang
diproduksi oleh tubuh jumlahnya mencapai 85%, itu berarti, untuk
mencapai 100%, tubuh manusia hanya memerlukan “bantuan” asupan purin
dari luar tubuh sebesar 15%. Ketika “sumbangan” purin yang masuk ke
dalam tubuh melebihi 15% maka yang terjadi adalah penumpukkan zat purin.
Akibatnya asam urat juga ikut menumpuk. Dan itu berisiko sebagai
penyebab penyakit asam urat.
Jadi bisa dibayangkan, ketika Anda
mengonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi seperti jeroan, berapa
jumlah purin yang masuk dalam tubuh? Sebagai perhitungan, kandungan
purin dalam jeroan mencapai 150 hingga 180 mg untuk setiap 100 gramnya.
Jumlah tersebut tergolong tinggi dan berbahaya. Ditambah dengan skala
konsumsi yang tergolong sering, misalnya seminggu tiga hingga empat
kali.
Penumpukkan zat purin atau asam urat ini menjadi pekerjaan
berat bagi ginjal. Karena jumlah sebanyak itu, akan membuat kerja ginjal
sebagai organ ekresi menjadi berkali-kali lipat. Zat buangan purin yang
sejatinya dikeluarkan dalam bentuk feses, urine dan keringat pada
akhirnya mengendap, terbawa oleh darah dan bersarang di daerah-daerah
persendian. Dan jadilah penyakit asam urat ini Anda derita. Hal ini
diperparah dengan menurunnya fungsi ginjal yang Anda miliki.
Selain menyebabkan penyakit asam urat, menumpuknya purin yang memberatkan kerja ginjal berpotensi untuk menggangu fungsi ginjal
yang masih sehat secara keseluruhan. Panyakit lain pun nantinya akan
bermunculan akibat konsumsi bahan makanan berpurin tinggi ini. Dan tidak
menutup kemungkinan, ginjal anda pun akan bermasalah.
Proses terjadinya asam urat secara sederhana digambarkan seperti ini:
- Anda mengonsumsi makanan berpurin tinggi seperti jeroan, seafood, dan ikan kaleng dalam jumlah banyak dan sering.
- Kandungan purin dalam makanan tersebut diolah sehingga menjadi asam urat.
- Asam urat dalam jumlah besar tidak terakomodir oleh ginjal yang fungsinya memang terbatas.
- Asam urat yang berbentuk kristal tersebut dibawa oleh darah dan mengendap di persendian.
- Persendian Anda pun pada akhirnya akan sakit, engsel yang seharusnya “licin” terganggu oleh kehadiran kristal-kristal asam urat tersebut.
Penyakit asam urat tidak terjadi dalam waktu yang cepat. Ini berkaitan dengan proses penumpukkan zat purin itu tadi. Penumpukkan zat purin selama bertahun-tahun itulah yang membuat Anda menderita penyakit asam urat. Sehingga, rata-rata yang mengeluhkan penyakit ini adalah mereka yang memasuki usia 30 hingga 40 tahun.
Dalam waktu bertahun-tahun itu, penyakit asam urat mengalami beberapa tahapan. Bagaimana saja tahapan tersebut?
1. Tahapan Penyakit Asam Urat – Asam Urat Akut
Tahapan penyakit asam urat akut terasa seperti pegal biasa. Rasa sakit di sendi cenderung akan mereda dalam hitungan beberapa hari tanpa diobati. Pada tahapan ini, Anda pasti akan terkecoh, antara asam urat atau nyeri sendi biasa. Jika sudah demikian, sebaiknya mulai batasi konsumi makanan berpurin tinggi.
2. Tahapan Penyakit Asam Urat – Asam Urat Akut Intermiten
Dari “serangan” nyeri sendi ringan yang pertama, tahapan penyakit asam urat ini akan muncul beberapa tahun kemudian. Umumnya, satu hingga dua tahun atau yang dimaksud dengan masa interkritikal. Setelah serangan tersebut, biasanya nyeri sendi akan lebih sering muncul. Waktunya pun semakin lama semakin panjang. Sendi yang sakit pun umumnya akan bertambah.
3. Tahapan Penyakit Asam Urat – Asam Urat Kronik Bertofus
Tahapan dalam penyakit asam urat ini sudah tergolong parah. Rasa sakit pada sendi tersebut akan disertai dengan perubahan bentuk pada sendi itu sendiri. Sendi yang sakit akan membengkak dan membentuk seperti benjolan. Dalam istilah asam urat, benjolan tersebut disebut tofus.
Tofus akan muncul biasanya pada penderita penyakit asam urat menahun. Benjolan atau bengkak pada persendian tersebut disebabkan oleh kristal asam urat yang sudah sangat menumpuk. Persendian menjadi sangat sulit digerakkan dan kristal asam urat tersebut berpotensi untuk membuat tulang di sekitar daerah persendian menjadi rusak secara permanen. Dan akhirnya, cacat.
Penyakit asam urat sendiri sebenarnya disebabkan oleh dua hal. Bukan hanya oleh asupan makanan berpurin tinggi yang melebihi batas. Tetapi, penyebab penyakit asam urat berkenaan dengan makanan ini menjadi hal yang bisa diupayakan untuk dihindari. Berbeda dengan penyebab asam urat yang satu lagi. Yaitu asam urat primer yang kemungkinan disebabkan oleh kelainan faktor genetik dan hormon sehingga menggangu proses metabolisme dalam tubuh.
Penyebab Asam Urat
Penyakit asam urat digolongkan menjadi penyakit asam urat primer dan penyakit asam urat sekunder. Pada penyakit asam urat primer, 99 persen penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
Penyakit asam urat sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organic yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein.
Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12). Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda keton yang meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi.
Lebih banyak pria
Umumnya yang terserang asam urat adalah para pria, sedangkan pada perempuan persentasenya kecil dan baru muncul setelah menopause. Kadar asam urat kaum pria cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Pada wanita, peningkatan itu dimulai sejak masa menopause.
Mengapa asam urat cenderung dialami pria? Ini karena perempuan mempunyai hormon estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine. Sementara pada pria, asam uratnya cenderung lebih tinggi daripada perempuan karena tidak memiliki hormon estrogen tersbut.
Jadi, selama seorang perempuan mempunyai hormon estrogen, maka pembuangan asam uratnya ikut terkontrol. Ketika sudah tidak mempunyai estrogen, seperti saat menopause, barulah perempuan terkena asam urat. Kalau peningkatan asam urat ini melewati ambang batas yang bisa ditolerir, persoalan akan timbul pertama pada ginjal, sendi, dan saluran kemih.
Kadar Normal Asam Urat
Pemeriksaan asam urat di laboratorium dilakukan dengan dua cara, Enzimatik dan Teknik Biasa. Kadar asam urat normal menurut tes Enzimatik maksimum 7 mg/dl. Sedangkan pada Teknik Biasa, nilai normalnya maksimum 8 mg/dl. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan kadar asam urat melampaui standar normal itu, penderita dimungkinkan mengalami hiperurisemia.
Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 – 7 mg/dl dan pada perempuan 2,6 – 6 mg/dl. Kadar asam urat diatas normal disebut hiperurisemia.
Perjalanan penyakit yang klasik biasanya dimulai dengan suatu serangan atau seseorang memiliki riwayat pernah cek asam uratnya tinggi di atas 7 mg/dl, dan makin lama makin tinggi.
Jika demikian, kemungkinannya untuk menjadi penyakit asam urat itu makin besar. Biasanya 25% orang yang asam uratnya tinggi akan menjadi penyakit asam urat. Bila kadar asam urat tinggi tapi tidak ada gejala serangan sendi ini disebut stadium awal. Pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang bertahun-tahun sama sekali tidak muncul gejalanya, tetapi ada yang muncul gejalanya di usia 20 tahun, 30 tahun, atau 40 tahun. (dari berbagai sumber).
Sumber Artikel:djamilah-najmuddin